twitter

Dalam Puisi Chairil Anwar

Lihatlah aku, Jiwaku.
Aku telah menikmati hidupku dengan memperhatikan ajaran-ajaranmu.
Pikirkan bagaimana Aku menderita!
Aku telah merasa lelah mengikutimu.
Hatiku mengagungkan diatas tahta,
namun sekarang terpuruk dalam perbudakan.
Kesabaranku adalah teman,
namun kini berperang melawanku.
Masa mudaku adalah harapan,
namun kini menegur kelalaianku.

Pesisir yang kuat adalah cintaku.
Dan aku adalah kekasihnya.
Kami akhirnya bersatu dalam cinta.
Lalu bulan mengambilku darinya.
Aku pergi ke bulan dengan enggan.
Dan dengan sedikit perpisahan.
Aku dengan cepat mencuri dari belakang horizontal.
Untuk melemparkan buih perakku di atas pasir emas.
Dan kami bercampur dalam kecerdasan.
Aku memuaskan dahaganya dan menyelami hatinya.
Ia melembutkan suaraku dan sifatku.
Dalam fajar aku mengumandangkan peraturan cinta dalam telinganya
dan ia memelukku dengan erat.

0 komentar:

Posting Komentar