twitter

Mutiara 2

Ketika seseorang melukai kita, kita harus menulisnya di atas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan tersebut.
Dan bila kebahagiaan terjadi kita harus memahatnya di atas batu hati kita, agar tidak bisa hilang tertiup angin.

Dalam hidup ini sering timbul beda pendapat dan konflik dengan sesama, karena sudut pandang yang berbeda.
Jadi cobalah untuk saling memaafkan dan lupakan masalah lalu.

No body's perfect.
Belajarlah menulis di atas pasir. (6)


Hentikanlah kebiasaanmu membandingkan kekuranganmu dengan kelebihan orang lain.

Janganlah pengejaran orang lain kau jadikan penentu arah hidupmu.
Janganlah juga keberhasilan orang lain menjadikanmu jiwa baik yang merasa tertinggal.

Ikhlaslah menerima diri baik-mu hari ini sebagai titik awal pertumbuhan kehebatan hidupmu sendiri.

Tuhan bersamamu dalam setiap langkahmu.
Bersama Tuhan, apa pun mungkin. (7)


Berambisilah.

Sesungguhnya, ambisimu menentukan ketinggianmu.

Orang yang membenci ambisi adalah mereka yang merasa terlukai dan direndahkan oleh
ambisi orang lain.

Pastikanlah ambisimu itu kerinduanmu untuk menjadi pribadi besar yang berwenang
memajukan kebaikan sesamamu & alam, menjadikanmu pribadi yang santun. (8)


Kekecewaan adalah kekuatan yang seharusnya menjadikan Anda berlaku lebih tegas untuk tidak dikecewakan lagi.

Jika kita ikhlas belajar dari kekecewaan kecil, kita tidak akan dipaksa merasakan pedihnya kekecewaan besar. (9)


Anda disebut percaya diri, jika Anda sering mengatakan kepada diri sendiri:
Jika gagal, minta maaf dengan jujur dan memulai lagi dengan lebih baik.

Janganlah sering membohongi diri sendiri, karena lama kelamaan diri Anda akan belajar untuk tidak mempercayai Anda.
Itulah yang disebut "tidak percaya diri." (10)




(Opini Ipa 2 On Motivation 6-10 dan C'Ujang Berulah [Lagi] episode 16-20)

0 komentar:

Posting Komentar